Dalam dunia trading banyak trader yang ingin menerapkan strategi scalping karena ingin cepat mendapatkan keuntungan, meskipun kecil namun bisa dilakukan berkali-kali sehingga hasilnya cukup besar. Namun banyak trader yang tidak tahu cara mengawalinya. Oleh karena itu mari kita bahas mengenai, teknik scalping ini.
Scalping adalah strategi trading pada timeframe rendah dengan tujuan mendapatkan keuntungan cepat. Strategi trading forex paling populer di Indonesia ini menghasilkan frekuensi trading yang tinggi (antara puluhan hingga ratusan dalam sehari), meskipun rata-rata keuntungan per posisi trading terhitung sedikit (sekitar 5-15 pips). Trader pengguna strategi scalping disebut sebagai Scalper.
Langkah – langkah strategi scapling :
1: Find The Trend
Langkah pertama adalah menentukan trend. Menentukan trend menjadi sangat penting sebab akan membantu sobat memperkirakan pergerakan harga kedepannya. Jika trend adalah naik maka Anda sebaiknya hanya akan fokus mencari sinyal Buy. Sebaliknya, trend-nya adalah turun maka Anda hanya akan mencari sinyal Sell.
Sebuah trend naik (uptrend) memiliki ciri sederetan “puncak” yang lebih TINGGI daripada puncak sebelumnya, serta sederetan “lembah” yang juga lebih TINGGI daripada lembah sebelumnya.
Sebaliknya, trend turun (downtrend) memiliki ciri sederetan puncak yang lebih RENDAH daripada puncak sebelumnya, serta sederetan lembah yang juga lebih RENDAH daripada lembah sebelumnya.
Perhatikan contoh grafik dibawah ini. Anda bisa lihat USD/CAD berada dalam kondisi uptrend. Ini artinya Anda hanya akan mencari peluang untuk mengambil posisi Buy.
2: Time Your Entry
Langkah selanjutnya adalah memutuskan bagaimana cara untuk masuk posisi. Secara umum seorang scalper akan memilih memanfaatkan saat terjadinya koreksi atau memilih saat terjadinya breakout. Seorang scalper yang memilih memanfaatkan koreksi akan fokus saat harga mengalami koreksi untuk mencari sinyal Buy di harga rendah atau memanfaatkan terbentuknya “lembah”. Sebaliknya, scalper yang menggunakan cara breakout akan memanfaatkan break out hanya akan masuk posisi Buy jika harga menembus resistance dengan perkiraan harga akan membentuk “puncak” baru.
Perhatikan grafik dibawah ini :
Scalper yang memanfaatkan koreksi akan masuk posisi Buy saat harga turun dan cenderung membentuk “lembah” baru yang lebih tinggi dibandingkan lembah sebelumnya. Dengan memanfaatkan garis Fibonacci retracement terlihat harga mengalami koreksi dan tertahan di garis fibo 50%. Nah, di level inilah Anda bisa mengambil posisi Buy.
Perhatikan grafik di bawah ini :
Seorang scalper yang memanfaatkan strategi breakout akan menunggu hingga harga menembus resistance dengan asumsi harga akan naik dan akan membentuk puncak yang baru.
3: Manage Risk
Hal terpenting dari setiap trading adalah me-manage resiko yang mengiringi transaksi setiap transaksi. Agar strategi yang sobat lakukan berjalan sesuai rencana maka Anda juga harus menyiapkan langkah-langkah apabila analisa Anda salah.
Untuk menentukan batasan resiko ini banyak sekali caranya. Namun untuk scalper, disarankan untuk tidak meresikokan lebih dari 1% dari modal Anda tiap kali melakukan transaksi.
Selain itu untuk menentukan batasan kerugian juga bisa memanfaatkan penembusan support atau resistance yang terbentk dari koreksi, seperti terlihat pada grafik dibawah ini:
Jika sobat menggunakan strategi breakout maka batasan kerugian Anda adalah jika ternyata harga berbalik arah dan kembali menembus support atau resistance, perhatikan grafik dibawah ini:
Silahkan latih kemampuan anda dengan memanfaatkan fasilitas DEMO ACCOUNT terlebih dahulu sampai anda paham dan mahir.
Baca juga : Macam Macam Teknik Trading Forex Yang Sering Digunakan