RSI (Relative Strength Index) adalah indikator teknikal yang mengukur besarnya perubahan harga dalam periode tertentu untuk menganalisa kondisi di pasar mencapai titik jenuh jual (oversold) atau jenuh beli (overbought). Indikator RSI diperuntukan mengidentifikasi level oversold dan overbought sebuah aset investasi, tetapi juga dapat dipakai sebagai penanda munculnya peluang trading. RSI termasuk indikator teknikal tipe Oscillator yang bersifat leading (mendahului pergerakan harga).
Pada platform trading forex seperti Metatrader, indikator RSI tampil dalam bentuk garis naik-turun di bawah grafik harga. Trader tak perlu menghitung dan menggambar secara manual, karena indikator RSI dapat dimunculkan hanya dengan klik Insert >>> Indicators >>> Oscillators >>> Relative Strength Index. Setting default periodenya adalah 14 hari perdagangan (RSI 7).
Nilai indikator RSI akan selalu berfluktuasi antara 0 hingga 100. Umumnya, trader membaca indikator RSI dengan pedoman:
- Nilai RSI sebesar 70 atau lebih dari itu, berarti aset telah mengalami jenuh jual (overbought), sehingga bisa jadi nantinya harga akan berbalik turun atau terkoreksi (waktunya sell).
- Nilai RSI sebesar 30 atau lebih rendah lagi, berarti suatu aset telah mengalami jenuh beli (oversold), sehingga bisa jadi nantinya harga akan berbalik naik (waktunya buy.
Akan Tetapi, pergerakan harga tidaklah mutlak sesuai dengan pedoman tersebut. Sinyal abal-abal bisa sering muncul. Oleh karena itu, penggunaan indikator RSI sebaiknya didampingi dengan indikator teknikal lain untuk mengonfirmasi sinyal yang muncul. Alternatif lainnya, trader dapat menerapkan strategi berbeda dalam membaca indikator RSI.
Cara Trading Menggunakan RSI Yang Lebih Akurat
1. Setting Indikator RSI Menggunakan Nilai Ekstrim
Dalam upaya menghindari sinyal aspal dari indikator RSI, sebagian trader menggunakan nilai ekstrim sebagai basis penilaian kondisi overbought dan oversold. Contohnya dengan menggunakan nilai di atas 80 sebagai acuan overbought, serta nilai di bawah 20 sebagai acuan oversold.
Kelemahannya, dengan default RSI (14), pergerakan di pasar forex cukup jarang mencapai level-level ekstrim RSI tersebut. Jadi, trader takkan sering menemui peluang trading yang dapat dimanfaatkan berdasarkan identifikasi kondisi overbought dan oversold. Solusinya, jangan gunakan default periode RSI (14), melainkan lebih rendah dari itu, misalnya periode 7.
2. Kombinasi Indikator RSI dan Trend Line Indikator
RSI juga sering digunakan bersama dengan Trend Line. Perbandingan antara keduanya dalam satu layar akan menunjukkan apakah Support – Resistance sepanjang Trend Line bertepatan dengan posisi RSI, atau justru mensinyalkan akan terjadi penembusan (breakout) dari Trend Line yang telah terbentuk.
3. Divergen
Indikator RSI Divergen (Divergence) adalah situasi ketika pergerakan harga bergerak ke arah yang berbeda dengan indikator tipe Oscillator, termasuk RSI. Harga mencetak level tinggi (high) atau level rendah (low) baru, tetapi RSI tidak mencetak nilai yang selaras.
Baca Juga : 9 Tips Trading Modal Kecil Untuk Pemula