Banyak investor yang ahli berbagai analisa, dari analisa fundamental, teknikal hingga bandarmologi, tetapi banyak yang gagal dan mengalami kerugian dalam berinvestasi saham. Salah satu penyebabkan adalah faktor psikologi, ketidaksiapan investor dalam menyikapi pergerakan saham yang sangat fluktuatif.
Aktivitas trading di level manapun pada umumnya melibatkan emosi, dan bisa jadi Anda merupakan seorang trader yang memiliki tingkat kecerdasan yang luar biasa. Namun percayalah bahwa hal tersebut tidak akan terlalu berguna dalam trading jika Anda tidak mampu menguasai emosi Anda.
Jangan terkejut jika Anda menemui seorang trader yang kecerdasannya biasa-biasa saja namun bisa mendulang profit lebih banyak dan lebih konsisten daripada Anda karena ia memiliki penguasaan emosi yang baik.
Meskipun pada kenyataannya ada banyak sekali trader yang menemui kegagalan karena tidak mampu menguasai emosi. Ada beberapa pameo yang sebenarnya sudah sangat masyhur di kalangan para trader, namun sayangnya banyak sekali yang mengabaikan.
Ada terlalu banyak pergerakan di pasar, yang tidak dapat diprediksi. Jika Anda tahu segalanya, Anda akan menjadi mesin trading yang sempurna.
Karena itu sangat penting untuk memahami bahwa semua trader tidak sempurna, maka perlu untuk mengatasi kondisi psikologis yang dapat mengganggu kinerja trading.
Energi yang terbuang saat meluapkan emosi yang tidak perlu, lebih baik dicurahkan untuk mempelajari strategi-strategi baru dan menikmati momen-momen yang indah dalam hidup.
Sementara trading di pasar finansial, Anda tetap dengan strategi Anda sendiri. Jika Anda order, dan kemudian melihat bahwa semuanya tidak berjalan seperti yang di rencanakan. Mayoritas pemula mulai panik dan menutup posisi untuk mengurangi kerugian, sehingga mengubah strategi trading.
Namun, segera setelah posisi ditutup, Anda melihat bahwa grafik bergerak ke arah yang Anda inginkan tadi, tapi terlanjur loss.
Situasi ini adalah contoh dari ketidakstabilan psikologis. Ketika terjadi perubahan kecil yang tidak menguntungkan, Anda siap untuk menutup posisi. Hanya tiga hasil yang mungkin selama proses trading: keuntungan, kerugian, atau nol.
Dari tiga kemungkinan situasi, hanya satu membawa emosi positif, sedangkan dua lainnya direndam dengan emosi negatif.
Namun, jika Anda merespon pada setiap hasil negatif dengan panik, jengkel, dan ketakutan, seketika tidak akan ada energi untuk trading. Anda harus belajar untuk mengendalikan diri dan emosi Anda dan tidak menganggap setiap kegagalan sebagai akhir.
DASAR-DASAR PSIKOLOGI TRADING
1. Mengelola emosi
Ketakutan, keserakahan, kegembiraan, kepercayaan diri berlebihan, dan kegugupan adalah semua emosi khas yang dialami oleh para trader di beberapa titik. Mengelola emosi trading dapat membuktikan perbedaan antara menumbuhkan ekuitas akun atau menjadi bangkrut.
2. Memahami FOMO
Trader perlu mengidentifikasi dan menekan FOMO segera setelah itu muncul. Meskipun ini tidak mudah, trader harus ingat akan selalu ada trading lain dan hanya trading dengan modal yang bisa mereka hilangkan.
3. Menghindari kesalahan trading
Sementara semua trader melakukan kesalahan terlepas dari pengalaman, memahami logika di balik kesalahan ini dapat membatasi efek bola salju dari hambatan trading. Beberapa kesalahan trading umum meliputi: trading di banyak pasar, ukuran trading yang tidak konsisten, dan kelebihan rata-rata.
4. Mengatasi keserakahan
Keserakahan adalah salah satu emosi yang paling umum di kalangan trader dan karenanya, perlu mendapat perhatian khusus. Ketika keserakahan mengalahkan logika, trader cenderung melipatgandakan kehilangan trading atau menggunakan leverage yang berlebihan untuk memulihkan kerugian sebelumnya. Meskipun lebih mudah dikatakan daripada dilakukan, sangat penting bagi para trader untuk memahami bagaimana mengendalikan keserakahan saat melakukan trading.
5. Pentingnya trading yang konsisten
Trading baru sering cenderung mencari peluang di mana pun mereka muncul dan terpikat dalam trading banyak pasar yang berbeda, dengan sedikit atau tanpa memperhatikan perbedaan yang melekat di pasar-pasar ini. Tanpa strategi dipikirkan dengan matang yang berfokus pada beberapa pasar, trader dapat berharap untuk melihat hasil yang tidak konsisten. Pelajari cara berdagang secara konsisten.
“Perdagangkan sesuai dengan strategi Anda, bukan perasaan Anda” – Peter Hanks, Analis Junior
6. Membongkar Mitos trading
Sebagai individu kita sering dipengaruhi oleh apa yang kita dengar dan trading tidak berbeda. Ada banyak rumor seputar trading seperti: trader harus memiliki akun besar untuk menjadi sukses, atau agar menguntungkan, trader harus memenangkan sebagian besar trading. Mitos trading ini seringkali dapat menjadi penghalang mental, mencegah individu dari berdagang.
7. Menerapkan manajemen risiko
Pentingnya managemen resiko yang efektif tidak dapat dilebih-lebihkan. Manfaat psikologis dari manajemen risiko tidak ada habisnya. Mampu mendefinisikan target dan menghentikan kerugian, di depan, memungkinkan trader untuk menarik napas lega karena mereka memahami seberapa besar mereka bersedia mengambil risiko dalam upaya mencapai target. Aspek lain dari manajemen risiko melibatkan penentuan posisi dan manfaat psikologisnya
Baca juga : Macam Macam Teknik Trading Forex Yang Sering Digunakan