Sudah menjadi rahasia umum bahwa broker trading forex penipu bisa mengambil keuntungan dari kompleksnya market forex. Suatu cara yang umum dipakai yaitu dengan menahan dana dan informasi penting dari korban dan mengklaim sebagai bagian dari garansi kesuksesan. Meski telah banyak regulator di tiap negara atau kawasan, tapi broker trading forex penipu tetap dapat menjalankan praktiknya. Itu sebabnya, trader dituntut untuk paham sepenuhnya mengenai broker penipu/scam beroperasi sehingga bebas risiko penipuan.
Berbagai Tipe Broker Penipu
Dalam melancarkan operasinya, broker bisa menggunakan berbagai modus. Target utama dari broker trading forex penipu biasanya trader pemula yang memang dari sisi pengalaman trading masih kurang.
1. Penjual sinyal
Tak jarang broker juga menjual sinyal trading dan mengklaim bahwa sinyal dibuat oleh trader pro yang mampu memberi garansi bisa mendatangkan banyak profit, bahkan jika digunakan untuk trader pemula. Dengan banyaknya trader yang memakai layanan mereka, broker justru lebih unggul karena dapat membuat banyak testimoni sebagai bagian dari meraih kepercayaan trader baru. Akan tetapi dalam realitanya, tak ada sinyal trading yang memberi profit.
2. Program investasi profit tinggi
Program seperti ini serupa dengan skema Ponzi yang menjanjikan profit tinggi hanya dengan memakai modal sedikit. Dalam kenyataannya, investor pertama akan diberi profit dari dana investor yang baru bergabung dengan layanan broker. Saat tidak ada investor baru yang bergabung dalam skema ini, broker kemudian akan menutup layanan lalu mengambil semua modal yang tersisa. Selain di dunia trading, skema ini juga banyak digunakan di berbagai bisnis lain yang melibatkan uang.
3. Manipulasi harga bid/ask
Broker trading forex penipu yang memakai harga bid/ask sebagai cara untuk mengeruk uang trader sebenarnya sudah mulai berkurang, tapi tetap saja praktik ini tak bisa dihiangkan sepenuhnya. Itu sebabnya sangat penting bagi trader untuk memilih broker yang terdaftar pada regulator.
4. Software scam
Scam robot forex bisa meluluhkan trader pemula karena dijanjikan bisa membuat profit dalam jumlah yang besar hanya dengan sedikit usaha dan pengetahuan. Selain robot trading, beberapa broker juga menyusupi platform trading yang diberikan ke trader dengan kode tertentu sehingga trading punya kecenderungan mengarah ke hasil tertentu. Bahkan untuk trader pengalaman, cara ini masih terbilang berhasil karena bahasa pemrograman sulit dipahami.
5. Mengelola akun
Broker trading forex penipu yang menawarkan scam seperti ini untuk mengambil uang trader secara langsung, alih-alih menginvestasikan uang yang sudah terkumpul. Broker tentunya punya banyak produk yang ditawarkan, dan pengelolaan dana trader merupakan salah satunya. Saat trader merasa sudah waktunya untuk mengambil dana tersebut, broker pasti memberi alasan tidak jelas karena pada dasarnya dana tersebut sudah habis digunakan sendiri.
6. Skema Ponzi atau piramida
Praktik ini termasuk jenis penipuan yang paling sering dialami trader karena menjanjikan profit tinggi dari investasi kecil di awal. Trader akan dijanjikan profit lebih dan kesuksesan besar jika mampu mengajak teman atau keluarga bergabung dalam skema ini.
7. Boiler room scam
Tipe scam ini melibatkan trader agar mau membeli saham perusahaan privat yang tak punya nilai dengan dijanjikan untung besar saat perusahaan sudah melakukan IPO. Mereka akan memakai segera karena trader akan melewatkan kesempatan jika tak langsung membeli. Ini dimaksudkan agar mencegah trader dari melakukan riset tentang peluang secara layak dari saham perusahaan tersebut. Pada faktanya, perusahaan tersebut bahkan tidak ada dan mungkin nomor teleponnya palsu, termasuk alamat kantor dan website yang ada.
Baca Juga : Cara Memilih Broker Terbaik & Terpercaya
Pilihlah broker terpercaya dan terbaik, dengan layanan yang lengkap termasuk adanya akun demo untuk pembelajaran bagi pemula tanpa mengeluarkan uang. Tersedia juga media pembelajaran mandiri untuk trader pemula di website (klik disini), sehingga trader siap untuk memulai trading dengan percaya diri dan siap secara psikologis.