Leverage sudah lama dikenal sebagai pedang bermata dua, di satu sisi dapat memberikan kemudahan, tapi di sisi lain dapat meningkatkan risiko kerugian. Tapi tahukah Anda? risiko leverage sebenarnya bergantung pada pemanfaatannya. Jika Anda bijak menggunakan leverage, maka dengan tingkatan tinggi yang dianggap berbahaya sekalipun, Anda tak perlu mengkhawatirkan resiko cepat terkena Margin Call (MC). Lalu, bagaimanakah cara memanfaatkan leverage forex yang aman itu?
1. Jangan Serakah Memilih Leverage
Beberapa sumber mengatakan bahwa, jika leverage ideal adalah yang tidak lebih dari 1:200. Namun, pemilihan leverage sebenarnya bisa lebih fleksibel dari itu. Apabila Anda memang memiliki kebutuhan rasional untuk trading dengan leverage yang tinggi, dan bisa memadukannya dengan manajemen risiko yang cermat, maka sah-sah saja untuk menggunakan leverage lebih tinggi dari 1:200.
Karena itu, kunci memilih leverage forex yang aman adalah menyesuaian dengan kebutuhan dan kesiapan Anda menanggung risiko. Misalnya, Anda memiliki modal $100 dan batas toleransi risiko 1% dari balance per trading. Itu artinya, Anda perlu membuka posisi dengan ukuran tidak lebih dari $10. Jika menganut contoh perhitungan ini, maka Anda memiliki 3 pilihan: Memilih leverage maksimal 1:200, tapi buka posisi dengan lot micro. Memilih leverage lebih tinggi dari 1:200, dan bisa buka posisi dengan lot mini atau standard. Memilih leverage lebih tinggi dari 1:200, tapi buka posisi dengan lot micro. Tentu saja, keuntungan paling besar ada di pilihan kedua. Tapi, risiko kerugiannya pun tak tanggung-tanggung. Jika Anda tidak siap dengan loss yang bernilai $1 per pips dan masih mudah melanggar disiplin trading, maka sebaiknya gunakan pilihan pertama. Namun apabila Anda ingin memaksimalkan profit, telah berpengalaman, dan tak mudah tergiur melakukan Overtrading, maka pilihan ketiga bisa menjadi solusi ideal.
2. Hindari Volatilitas Tinggi
Pemanfaatan leverage forex yang aman juga bisa diupayakan dari pengaturan sistem trading. Hal ini karena bahaya leverage tinggi biasanya datang dari volatilitas harga, yang sebenarnya bisa dihindari dengan menyusun sistem berdasarkan preferensi pair dan waktu tertentu. Ketika Anda Open Posisi dengan akumulasi lot yang besar dimungkinkan oleh leverage tinggi, maka Anda tanpa sadar juga memperbesar risiko kerugian. Resiko ini sebenarnya tidak selalu sama di setiap waktu dan pair yang digunakan. Trader yang menggunakan pair cross biasanya lebih rentan dirugikan oleh leverage tinggi, begitu juga mereka yang gemar trading saat ada rilis news berdampak tinggi. Hal itu karena harga sering bergerak cepat di luar perkiraan, sehingga saat posisi trading merugi, Stop Loss atau bahkan Margin Call akan lebih mudah ‘tersenggol’.
Dengan demikian, jika Anda memang memerlukan leverage lebih tinggi dari 1:200 dan ingin mengelolanya dengan aman, sebaiknya hindari volatilitas tinggi. Dua cara yang bisa dilakukan adalah memilih pair trading dengan range pergerakan harga yang kecil, juga menghindari trading saat pasar sedang diramaikan oleh berita forex berdampak besar. Untuk mengetahui perubahan range harga per pair, Anda bisa memanfaatkan tool tabel pergerakan harga forex.
3. Waspadai Kebijakan Broker Mengenai Floating Leverage
Di luar kapasitas kita sebagai trader, aturan broker juga mempengaruhi kondisi penggunaan leverage forex yang aman. Hal ini karena di beberapa broker, leverage ternyata diterapkan secara Floating (mengambang), sehingga ada saat-saat tertentu ketika broker mengurangi leverage para tradernya. Kebijakan ini wajarnya dilakukan untuk membatasi risiko tak terkendali, menjelang hari libur atau event yang diperkirakan bisa berdampak super besar. Apabila info resmi di Website broker tidak menyebutkan leverage secara spesifik (apakah Fixed atau Floating), maka perhatikan lebih teliti mengenai keterangan-keterangan tambahan yang disertakan di bagian bawah situs.
Jikapun Anda tetap memilih broker penyedia Floating Leverage karena tergiur oleh fasilitasnya yang lain, maka jangan lupa untuk selalu menyimak info terbaru dari broker forex. Hal itu karena tak sedikit broker forex yang memberikan edaran terlebih dulu kepada para kliennya, sebelum mengubah spesifikasi leverage dan margin minimum. Jika broker tak menerbitkan pengumuman, maka tetaplah bersiaga dengan mengurangi posisi, atau sekalian menutup semua posisi jelang event berdampak tinggi. Klik Disini untuk Tips Memilih Broker yang tepat
Baca Juga : Indikator Yang Sering Digunakan Trading Forex